Keuntungan Melakukan Transaksi Saham


Melakukan transaksi jual beli saham pasti memiliki peluang untuk menghasilkan keuntungan. Keuntungan yang bisa kita peroleh dengan melakukan transaksi jual beli saham diantaranya yang paling utama adalah:

Capital Gain. Capital Gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual. Keuntungan tersebut dapat langsung kita nikmati ketika kita membeli saham dengan harga rendah, kemudain menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. Misalnya saja kita membeli saham BUMI dengan harga Rp450 per lembar saham dan kita menjualnya dengah harga Rp510 per lembar saham. Dari transaksi tersebut kita mendapatkan selisih keuntungan sebesar Rp60 per lembar saham. Dana sebesar Rp60 tersebut kita sebut sebagai capital gain.

Keuntungan berupa capital gain dapat kita peroleh dalam hitungan menit, jam, atau bisa juga dalam waktu yang cukup lama tergantung dari pergerakan harga saham yang kita miliki. Kebalikan dari capital gain adalah capital loss. Kita perlu mengingat bahwa dalam transaksi saham, pada saat kita memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan, kita juga memiliki peluang untuk mengalami kerugian. Kerugian tersebut terjadi ketika kita membeli sebuah saham dengah harga yng tingga kemudian kita menjualnya dengan harga yang lebih rendah dari harga belinya.

Misalnya saja kita membeli saham BUMI pada harga Rp900 per lembar saham. Setelah kita menyelesaikan transaksi pembeliah saham tersebut ternyata mucul sebuah berita yang mengatakan bahwa harga batu bata akan semakin anjlok lagi untuk beberapa bulan ke depan. Pada saat itu harga saham BUMI akan mengalami penurunan. Karena takut harga akan semakin turun, maka kita menjual saham BUMI dengan harga Rp700 per lembar saham. Terdapat selisih antara harga beli dan harga jual sebesar Rp200. Dana itu merupakan kerugian kita yang disebut capital loss.

Dividen. Keuntungan kedua selain capital gain adalah dividen. Ketika kita memiliki sebuah saham, maka dapt diartikan kita ikut memeiliki perusahaan tersebut. Karena kita merupakan salah satu anggota dari pemilik, maka jika perusahaan mendaptkan keuntungan, maka keuntungan tersebu akan dibagikan sebagian atau seluruhnya kepada para pemilik saham keuntungan yang dibagiakn kepada para pemilik saham bersebut disebut denga dividen.

Dividen dihitung sedemikian rupa sehingga didapatkan sebuah hasil berupa sekian rupiah untuk tiap lembar saham. Misalkan saja PT Telekomunikasi Indonesia membagikan dividen kepada para pemegang saham sebesar R0200 per lembar saham. Jika kita memiliki 10 lot saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), maka kita akan mendapatkan dividen sebesar 10 x 500 x Rp200 yaitu sebesar Rp1 juta. Dividen tersebut tidak akan mempengaruhi harga saham dan jumlah saham yang kita miliki. Harga saham TLKM tetap bergerak mengikuti meanisme pasar.

Jika kita dapat membeli saham TLKM kemudian beberapa waktu berikutnya kita mendapatkan pembagian dividen, dan setelah pembagian dividen terseptu kita menjual saham TLKM yang kita miliki denga harga yang lebih tinggi, maka kita sedang menikmati keuntungan ganda berupa capital gain dan dividen.

Meskipun dividen merupakan hak dari para pemegang saham, namun seluruh kendalinya berada di tangan manajemen perusahaan, artinya belum tentu setiap tahun atau setiap ada keuntungan kita akan menerima dividen. Hal tersebut dapat disebabkan karena pihak manajemen memiliki strategi pengembangan lain yang membutuhkan dana lebih. Dana tersebut dapat diambil dari dividen yang tidak dibagikan. 

Dari pembahasa tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa keuntungan beruap dividen sesungguhnya tidak dapt kita kontrol, namun demikian kita dapt mencermati perusahaan-perusahaan mana saja yang secara rutin membagikan devidennya setiap tahun. Berdasarkan pengalaman penulis, perusahaan yang tergolong BUMN sampai dengan saat ini masih aktif membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More